Minggu, 23 Oktober 2011

JURNAL 4


Analisa tingkat kepuasan konsumen terhadap produk jokers coffe di Kampus Gunadarma Depok

Oleh : Karina Oktaviani

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, karena banyaknya bermunculan ide – ide kreatif dan inovatif dilingkungan kita. Seiring dengan tumbuhnya ide- ide tersebut maka konsep pemasaran pun ikut berkembang. Kegiatan emasaran tersebutlah yang kini menjadi fokus untuk pemuasan konsumen. Pada umumnya setiap usaha adalah mencari keuntungan, tujuan tersebut tidak lepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus dipikirkan jauh hari sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen . karena konsumen yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk, kepuasan konsumen dan fasilitas yang ada sebelum memilih tempat yang dapat memberikan kepuasan tertinggi terhadap konsumen.

Keadaan efek rumah kaca saat ini, membuat bumi kita panas. Selain itu polusi udara juga menyebabkan banyaknya kumpulan asap dan debu di kota - kota besar khususnya daerah Depok. Dari alasan – alasan tersebut maka munculah ide penjualan minuman dingin yang untuk sebagian besar masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya saat siang hari. Minuman coffee dingin ini menjadi salah satu jawaban yang pas disaat teriknya matahari, padatnya lalu lintas, padatnya kegiatan kerja, sekolah yang sejenak membuat kita ingin melegakan dahaga.

Depok merupakan salah satu daerah yang cukup banyak memiliki gedung pendidikan seperti kampus. ini menjadi acuan bagi pengusaha UKM, salah satunya adalah jenis minuman Jokers coffe yang terbuat dari coffe, serbuk biscuit, biscuit gulung, susu, batu es dan air yang disajikan dengan kemasan yang menarik sehingga mengundang konsumen untuk mencobanya. Jokers Cofee oleh mahasiswa Gunadarma sudah bukan menjadi minuman asing lagi, kepopuleran minuman ini belum surut dari dimulainya usaha tersebut. Jenis usaha ini di kampus gunadarma sangat memberikan peluang yang besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan didunia bisnis UKM.

1.2  Rumusan masalah:

- Bagaimana besar pengaruh tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk?
- Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen?

1.3  Tujuan masalah :

- Untuk mengukur  tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk.
- Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif  terhadap loyalitas konsumen.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI

·         Definisi

Menurut Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya.

Konsumen merupakan asset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk ataupun jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha tersebut, agar produknya disenangi oleh konsumen maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya.

Sedangkan menurut John C. Mowen (200:512), consumer satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use. Definisi dari kepuasaan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.

·         Factor-faktor keputusan pembelian

Menurut Engel, et.al (1994), faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terdiri dari :

- pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi).
- perbedaan individu (motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi).
- proses psikologis (informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku).

2.2 HIPOTESIS

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk berlangganan di Jokers Coffe. Dari penelitian yang telah diamati terdapat beberapa faktor mengapa sebagian besar konsumen Jokers Coffe di daerah Depok, menjadi pelanggan tetap, antara lain sebagai berikut :

1.    Harga terjangkau.
2.    Banyak pilihan rasa.
3.    Kemasan.
4.    Mudah didapat.

hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.
H0 : tidak Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.

2.3 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Faktor-faktor yang menjadi pengaruh naiknya tingkat minat konsumen untuk mengkonsumsi jokers Coffee, karena mereka beranggapan bahwa Jokers Coffee adalah minuman yang menyegarkan untuk dikonsumsi terlebih pada siang hari dengan berbagai pilihan rasa dan harga terjangkau. Umumnya kepuasan konsumen menjadi titik tolak besar kecilnya loyalitas pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa. Jokers Coffee menghadirkan sensasi Coffe Ice Blend yang dikemas modern dengan berbagai pilihan rasa dan harga yang terjangkau. Coffe adalah salah satu minuman yang hampir disukai oleh seluruh masyarakat.

2.4  TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Agyl Satrio Hutomo , jurnal : “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK MAKANAN TELA KREZZ CABANG BEKASI”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan, menganalsis pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan, menganalisis pengaruh kualitas produk, dan kepuasan konsumen secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan.

2.5  DESKRIPSI STATISTIK

·         Metode Deskriptif
Analisis metode deskriptif yaitu metode penganalisisan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasian, menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2003: 142)

·         Metode Statistika
Persamaan regresi : persamaan matematika yang memungkinkan peramalan nilai suatu peubah tak bebas (dependent variable) dari nilai peubah bebas (independent variable). Adapun analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu harga (X1), pilihan rasa(X2), kemasan(X3), kemudahan didapat (X4).

Maka didapatkan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Dimana :
Y         : Tingkat Kepuasan Konsumen
A         : Konstanta
B         : Koefisien regresi berganda
X1        : harga
X2        : pilihan rasa
X3        : kemasan
X4        : kemudahan didapat

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Jokers Coffe merupakan salah satu usaha franchise yang sedang naik daun, memiliki beberapa atribut yang langsung dapat dirasakan oleh konsumen sebagai faktor – faktor yang mendukung kepuasan konsumen antara lain  harga(x1) , pilihan rasa(x2), kemasan(x3) dan kemudahan didapat(x4).


3.2 DATA DAN VARIABLE

3.2.1 DATA
Data yang digunakan untuk penelitian adalah data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada narasumber yaitu penjaga jokers coffee serta pengisian kuesioner oleh responden.

Dengan jenis data yang digunakan yaitu :
1. Data kualitatif yaitu data non angka, berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis.
2. Data kuantitatif yaitu data angka.

3.2.2 VARIABLE

Variable yang digunakan :
-       Variabel tidak bebas (Y) adalah tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh dari faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi Jokers Coffe.

-       Variable bebas (X) adalah faktor- faktor yang mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi Jokers Coffee, atribut tersebut antara lain tingkat harga yang ditawarkan (x1) , banyaknya pilihan rasa (x2), bentuk kemasan (x3) dan kemudahan didapat (x4).

3.3 ALAT ANALISIS

Pengolahan dan analisis data hasil pengisian kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk melihat hubungan diantara masing masing pertanyaan, sehingga memiliki keterkaitan yang erat diantaranya. Uji Reliabilitas dilakukan agar semua pertanyaan tersebut sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan (Umar, 2003). Data diolah menggunakan Analisis Regresi Berganda dan Software SPSS.

3.4 CARA PENGAMBILAN DATA DAN SUMBER DATA
Pengumpulan data diperoleh melalui :
-      Wawancara , kepada pihak – pihak yang berhak atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
-      Quisionaire, diberikan kepada konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini.
-      Studi Dokumentasi, dengan mengumpulkan dan mempelajari data – data yang mendukung penelitian

3.5 TAHAPAN PENELITIAN

Tahapan Penelitian :

-      Penarikan sampel
-      pengumpulan data
-      pembentukan kuisioner
-      Pengujian kuisioner menggunakan uji validitas
-      Pengujian kuisioner menggunakan uji reliabilitas
-      Menggunakan analisis regresi berganda
-      Menggunakan software SPSS
-      Mengolah semua data yang dikumpulkan menjadi sebuah laporan

3.6 SAMPEL DAN POPULASI

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin diteliti (Sekaran, 2006:121). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma 2011 dan pernah mengkonsumsi Jokers Coffee. Oleh karena itu, populasi ini merupakan populasi yang tidak terbatas karena tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya dari mahasiswa yang mengkonsumsi Jokers Coffee.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan oleh peneliti sebanyak 100 responden, sebagai jumlah sampel diatas minimal untuk menghindari sampel error.

Minggu, 16 Oktober 2011

JURNAL 4


Analisa tingkat kepuasan konsumen terhadap produk jokers coffe di sekitar Kampus bilangan Depok

Oleh : karina oktaviani

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, karena banyaknya bermunculan ide – ide kreatif dan inovatif dilingkungan kita. Seiring dengan tumbuhnya ide- ide tersebut maka konsep pemasaran pun ikut berkembang. Kegiatan emasaran tersebutlah yang kini menjadi fokus untuk pemuasan konsumen. Pada umumnya setiap usaha adalah mencari keuntungan, tujuan tersebut tidak lepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus dipikirkan jauh hari sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen . karena konsumen yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk, kepuasan konsumen dan fasilitas yang ada sebelum memilih tempat yang dapat memberikan kepuasan tertinggi terhadap konsumen.

Keadaan efek rumah kaca saat ini, membuat bumi kita panas. Selain itu polusi udara juga menyebabkan banyaknya kumpulan asap dan debu di kota - kota besar khususnya daerah Depok. Dari alasan – alasan tersebut maka munculah ide penjualan minuman dingin yang untuk sebagian besar masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya saat siang hari . minuman coffee dingin ini menjadi salah satu jawaban yang pas disaat teriknya matahari, padatnya lalu lintas, padatnya kegiatan kerja, sekolah yang sejenak membuat kita ingin melegakan dahaga.

Depok merupakan salah satu daerah yang cukup banyak memiliki gedung pendidikan seperti kampus. ini menjadi acuan bagi pengusaha UKM, salah satunya adalah jenis minuman Jokers coffe yang terbuat dari coffe, serbuk biscuit, biscuit gulung, susu, batu es dan air yang disajikan dengan kemasan yang menarik sehingga mengundang konsumen untuk mencobanya. Jenis usaha minuman seperti ini di Kampus bilangan Depok sangat memberikan peluang bagi para pengusaha. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan didunia bisnis UKM.

1.2  Rumusan masalah:

-          Bagaimana besar pengaruh tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk?
-          Apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen?

1.3  Tujuan masalah :

-          Untuk mengukur  tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas produk.
-          Untuk mengetahui apakah kepuasan konsumen berpengaruh positif  terhadap loyalitas konsumen.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI

·         Definisi

Menurut Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya.

Konsumen merupakan asset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk ataupun jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha tersebut, agar produknya disenangi oleh konsumen maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya.

Sedangkan menurut John C. Mowen (200:512), consumer satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use. Definisi dari kepuasaan konsumen disini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.

·         Factor-faktor keputusan pembelian

Menurut Engel, et.al (1994), faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terdiri dari :

- pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi).
- perbedaan individu (motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi).
- proses psikologis (informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku).

2.2 HIPOTESIS

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk berlangganan di Jokers Coffe. Dari penelitian yang telah diamati terdapat beberapa faktor mengapa sebagian besar konsumen Jokers Coffe di daerah Depok, menjadi pelanggan tetap, antara lain sebagai berikut :

1.    Harga terjangkau.
2.    Banyak pilihan rasa.
3.    Kemasan.
4.    Mudah didapat.

hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.
H0 : tidak Ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan.

2.3 PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Faktor-faktor yang menjadi pengaruh naiknya tingkat minat konsumen untuk mengkonsumsi jokers Coffee, karena mereka beranggapan bahwa Jokers Coffee adalah minuman yang menyegarkan untuk dikonsumsi terlebih pada siang hari dengan berbagai pilihan rasa dan harga terjangkau. Umumnya kepuasan konsumen menjadi titik tolak besar kecilnya loyalitas pelanggan terhadap suatu produk ataupun jasa. Jokers Coffee menghadirkan sensasi Coffe Ice Blend yang dikemas modern dengan berbagai pilihan rasa dan harga yang terjangkau. Coffe adalah salah satu minuman yang hampir disukai oleh seluruh masyarakat.

2.4  TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Agyl Satrio Hutomo , jurnal : “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK MAKANAN TELA KREZZ CABANG BEKASI”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan, menganalsis pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan, menganalisis pengaruh kualitas produk, dan kepuasan konsumen secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan.

2.5  DESKRIPSI STATISTIK

·         Metode Deskriptif
Analisis metode deskriptif yaitu metode penganalisisan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasian, menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono, 2003: 142)

·         Metode Statistika
Persamaan regresi : persamaan matematika yang memungkinkan peramalan nilai suatu peubah tak bebas (dependent variable) dari nilai peubah bebas (independent variable). Adapun analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu harga (X1), pilihan rasa(X2), kemasan(X3), kemudahan didapat (X4).

Maka didapatkan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Dimana :
Y         : Tingkat Kepuasan Konsumen
A         : Konstanta
B         : Koefisien regresi berganda
X1        : harga
X2        : pilihan rasa
X3        : kemasan
X4        : kemudaha didapat

Selasa, 11 Oktober 2011

PERILAKU KONSUMEN

BAB I
PENDAHULUAN

Konsumen
 adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.

Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhannya sendirian. Pada zaman dahulu saat proses jual – beli belum ada,interaksi barter adalah hal yang menjadi alat bagi pemenuhan kebutuhan tiap manusia.
Dalam pencarian untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut manusia selalu memiliki standar – standar sendiri atau yang kini biasa kita sebut dengan factor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli .

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat disalurkan dalam beberapa hal yakni yang pertama adalah merancang sebuah strategi pemasaran yang baik. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Dan yang ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

BAB II
PEMBAHASAN

·         DEFINISI

Definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para pakar :

1. Menurut Engel (1995), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

2. Menurut Loudon dan Bitta (1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.

3. Menurut Kotler dan Amstrong (2006), mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

4. Menurut Hawkins, Best & Coney, perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa, Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yaitu :
-       pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
-       Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan public. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
-       ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.


·         TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN

(1). Konsumen Individu
Pilihan merek dipengaruhi oleh ;
- Kebutuhan konsumen
- Persepsi atas karakteristik merek,
- Sikap kearah pilihan.

(2). Pengaruh Lingkungan
Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh :
-       Budaya (Norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan),
-       Kelas  sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta  milik konsumen),
-       Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan (4). Faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).

(3). Marketing strategy 
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam
memberitahu dan mempengaruhi konsumen.
Variabel-variabelnya adalah
-       Barang
-       Harga
-       Periklanan
-       Distribusi yang mendorong konsumendalam proses pengambilan keputusan.

·            PENDEKATAN DALAM MENELITI PERILAKU KONSUMEN

-       pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

-       pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.

-       Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Mashlow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.


·         EMPAT TIPE PROSES PEMBELIAN KONSUMEN :

1.     Proses “ Complex Decision Making “,
terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi. Subjek  pengambilan keputusan yang  komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan untuk pengembangan stratergi pemasaran.

2.     Proses  “ Brand Loyalty  “.
Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli  merek  yang memberikan kepuasandengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan  yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan keputusan terbatas dan proses inertia.

3.     Proses “  Limited Decision  Making “. 
Konsumen kadang-kadang mengambil keputusan walaupun mereka  tidak  memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit  pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Konsumen membeli barang mencoba-coba untuk membandingkan terhadap makanan snack yang biasanya dikonsumsi. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Keputusan itu tidak direncanakan,biasanya dilakukan seketika berada  dalam toko. Keterlibatan kepentingan yang rendah, konsumen cenderung akan berganti merek apabila sudah bosan mencari variasi  lain sebagai perilaku pencari variasi akan melakukan apabilaresikonya minimal.Catatan proses pengambilan keputusan adalah lebih kepada kekhasan konsumen daripada kekhasan barang.  Karena itu tingkat keterlibatan kepentingan dan pengambilan keputusan tergantung lebih kepada sikap konsumen terhadap produk daripada karakteristik produk itu sendiri. Seorang konsumen mungkin terlibat kepentingan memilih produk makanan sereal dewasa karena nilai nutrisinya, konsumen lain mungkin lebih menekankankepada kecantikan dan menggeser merek dalam mencari variasi.

4.     Proses “ Inertia “.
Tingkat kepentingan dengan barang adalah rendah dan tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang  sama bukan  karena loyal kepada  merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif,  prosespencarian informasi pasif  terhadap evaluasi dan pemilihan merek.

·         MACAM – MACAM SITUASI PEMBELIAN

Jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen  dalam pembeliannya dapat berbeda-beda. Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah, dan terdapat  tiga macam situasi: 

1.     Perilaku Responsi Rutin
Jenis perilaku pembelian yang paling sederhana terdapat dalam suatu pembelian yang berharga murah dan sering dilakukan. Dalam hal ini pembeli sudah memahami merk-mek beserta atributnya.

2.     Penyelesaian Masalah Terbatas
Pembelian yang  lebih kompleks dimana pemeli tidak mengetahui sebuah merk tertentu dalam suatu jenis produk yang disukai sehingga membutuhkan  informasi lebih banyak lagi sebelum memutuskan untuk membeli  

3.     Penyelesaian Masalah Ekstensif
Pembelian yang sangat kompleks yaitu ketika  pembeli menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui kriteria penggunaannya


·         STRUKTUR KEPUTUSAN MEMBELI

Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa  komponen: 

1.     Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli radio serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2.     Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen  dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3.     Keputusan tentang merk
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4.     Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5.     Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
6.     Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut tersedianya uang untuk membeli radio. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. Dengan demikian perusahaan dapat mengatur waktu produksi dan kegiatan pemasarannya.
7.     Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

·         TAHAP – TAHAP DALAM PROSES MEMBELI

1.     Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanyakeinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi  atau terpuaskan.

2.     Menilai Sumber-sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli. 

3.     Menetapkan Tujuan Pembelian
Tahap ketika konsumen memutuskan untuk tujuan apa pembelian dilakukan, yang bergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.

4.     Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian
Tahap ketika konsumen mulai  mengidentifikasikan berbagai alternatif pembelian .

5.     Keputusan Membeli
Tahap ketika konsumen mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika
dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan
menjumpai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya.

6.     Perilaku Sesudah Pembelian
Tahap terakhir yaitu ketika konsumen sudah melakukan pembelian terhadap produk tertentu.


BAB III
KESIMPULAN

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Terdapat 3 factor yang mempengaruhi pilihan konsumen antara lain : (1) konsumen individu. (2) pengaruh lingkungan dan (3) marketing strategi. Dalam mengambil keputusan, konsumen juga banyak melakukan pertimbangan yang cukup panjang, yakni 7 keputusan sebelum membeli sebuah produk :
- Keputusan tentang jenis produk
- Keputusan tentang bentuk produk
- Keputusan tentang merk
- Keputusan tentang penjualnya
- Keputusan tentang jumlah produk
- Keputusan tentang waktu pembelian
- Keputusan tentang cara pembayaran


SUMBER