Jumat, 30 September 2011

tugas jurnal metode riset 2 (baru)

Judul  : Kajian Modal Kerja Usaha Kecil Dalam Rangka Peningkatan  Kinerja Usaha Menghadapi Era Pasar Bebas di Bandar Lampung

Pengarang  : Iban Sofyan

Latar belakang masalah  :
Usaha kecil di Indonesia di era reformasi ini mempunyai peranan yang sangat berarti dalam menunjang perekonomian. Banyak usaha besar pada saat ini mengalami keterpurukan sebagai akibat  resesi ekonomi berkepanjangan, justru usaha kecil semakin bergairah untuk berkembang. Usaha kecil seyogyanyalah mendapat perhatian kita semua, tetapi pada kenyataan sekarang banyak hambatan dan pembinaan yang kurang serius baik dari pemerintah  maupun pihak-pihak lain yang terkait termasuk perguruan tinggi. Janji-janji untuk memberi kemudahan baik dalam perizinan, permodalan maupun pembinaan manajemen baru sebatas pernyataan atau retorika politik, sehingga semua kebijakan selalu tidak menyentu pengembangan usaha kecil.
Dapat dikatakan secara structural usaha kecil umumnya di Indonesia menghadapi kendala-kendala bersifat internal, yaitu kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, kelemahan dalam struktur permodalan dan kelemahan dalam mengakses permodalan, termasuk dalam manajemen modal kerja( Suryadi Soedirdja,1998). Situasi ini akan menjadi situasi sulit bagi usaha-usaha kita khususnya usaha kecil jika dikaitkan dengan kelemahan usaha kecil kita yang telah diungkapkan sebelumnya, terutama yang berhubungan dengan modal, khususnya modal kerja .
Kedala yang dihadapi dalam pengembangkan usaha kecil di Lampung, khususnya usaha kecil di Bandar Lampung, hampir sama dengan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil secara nasional, yaitu kesenjangan antara usaha menengah dan usaha besar semakin melebar. Usaha kecil di Bandar Lampung umumnya lemah dalam permodalan, sulitnya mendapatkan modal, termasuk modal kerja, kelemahan dalam manajemen, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Masalah                                   :
(1) Apakah pengelolaan modal kerja usaha kecil yang telah dioperasikan oleh usaha kecil di Bandar Lampung telah dilakukan secara efektif atau secara optimal?
(2) Teknik manajemen apa yang tepat yang harus diterapkan oleh pengusaha kecil di Bandar Lampung dalam menghadapi ketatnya  persaingan di era pasar bebas.?
(3) Strategi apa sebaiknya digunakan oleh usaha kecil di Bandar Lampung dalam menghadapi ancaman persaingan degan produk-produk luar sekarang dan di era pasar bebas?

Tujuan penelitian                  :
(1) Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi usaha kecil di Bandar Lampung terutama yang berhubungan dengan manajemen modal kerjanya.
(2) Memberikan solusi manajemen dalam mengatasi masalah manajemen modal kerja setelah menganalisis modal kerja, memperhitungan kebutuhan modal kerja, dan teknik mengakses modal khususnya modal kerja.
(3) Merumuskan strategi bersaing yang sesuai dengan kekuatan ,kelemahan, peluang dan ancaman yang bakal dihadapi di masa yang akan datang.
(4) Merumuskan teknik Pembinaan yang tepat dan fleksibel untuk usaha kecil di Bandar Lampung

Metodologi                             :
ü  Data dan sampel           :
Metode penarik sampel adalah menggunakan metode  Purposive random Sampling. Responden terdiri dari 15 jenis usaha kecil.
ü  Hipotesis                      :
(1) Pengololaan modal kerja usaha kecil di Bandar Lampung belum optimal.
(2) Strategi inovasi adalah pilihan yang tepat untuk usaha kecil untuk tetap
bertahan hidup dan bersaing di  era pasar bebas.
ü  Alat analisis                 :
untuk membuktikan hipotesis yang diangkat adalah menggunakan :
(1)   Untuk membuktikan bahwa modal kerja usaha kecil belum optimal digunakan pendekatan manajemen keuangan  konsep  dari  Weston  and Copland (1998)
(2) Untuk membuktikan hipotesis kedua digunakan pendekatan manajemen 
 strategi. Rumus hipotesisnya:
                                     
ü  Model penelitian                       :
1.     Membagikan volume penjualan yang dicapai dengan jumlah hari  perputaran seruhan modal kerja yang digunakan dalam usaha kecil. Modal kerja optmal bila Working Capitan (WC) ≤ 0. 
2.      Pendekatan manajemen  strategi

ü  Variable penelitian                   :
1.                  Ho =   Nilai modal yang terpakai.
      H1 ≠   Nilai modal kerja yang optimal .
2.                  Ho =  usaha kecil tidak inovatif.
                              H1 ≠  Usaha kecil inovatif.

ü  Tahapan penelitian                   :
Analisis dan hasil              :
1. Kajian Berdasarkan Manajemen Modal Kerja
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir rata-rata perusahaan kecil atau 87% usaha kecil di Bandar Lampung umum belum optimal dalam penggunaan modal kerjanya,ini dibuktikan oleh adanya kelebihan ( bertanda +) dalam penggunaan modal kerja, dan hanya 13% (bertanda - ) yang efektif dalam penggunaan modal kerjanya. Ketentuan penggunaan modal kerja yang optimal menurut Weston dan Copland (1998), adalah tercapai jika WC ≤ 0 .
2. Kajian Berdasarkan Manajemen Strategi
Hasil perhitungan dimulai dari Hasil Perhitungan Berdasarkan Manajemen Modal Kerja Usaha Kecil, Perbandingan Modal Kerja Yang Dioperasikan Dengan Kebutuhan Modal Kerja Seharusnya Berdasarkan Volume Penjualan, dan Tingkat Pencapaian Margin Usaha Kesil Di Bandar Lampun, dapat dijadikan dasar dalam kajian lingkungan usaha kecil. Guna menyusun strategi  pengembangan usaha kecil  sekarang dan  yang akan datang digunakan pendekatan David,Fred (1998) yang dikenal dengan TWOS Marix  Analysis. Berdasarkan kajian ini kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman dari manajemen usaha kecil itu dituangkan dalam matrik TOWS sebagai berikut:

Matrik TOWS Usaha Kecil Di Bandar Lampung

Rekomendasi dan implikasi       :
Hasil perhitungan dan kajian menunjukkan bahwa secara umum hipotesis yang  diungkapkan  pada  penelitian  ini  dapat  dibuktikan, dengan alasan sebagai berikut :
(a) Hasil perhitungan kebutuhan modal kerja berdasarkan besaran pencapaian volume penjualan umumnya menunjukkan  hampir ( 87% ) usaha kecil itu menggunakan modal kerjanya secara berkelebihan ( WC>0). Menurut ketentuan manajemen kerja yang diungkapkan oleh Weston dan Copland yang menyatakan bahwa modal kerja yang optimum adalah jika working of capital (WC) ≤0, 
(b) Efek dari buruknya manajemen modal kerja ini juga berpengaruh pada kemampuan bersaing dari  usaha kecil sehingga jika ini diteruskan tanpa dicari solusi tidak tertutup kemungkinannya akan berpengaruh pada keberadaan dan daya saing usaha kecil itu di masa yang akan datang terutama pada era AFTA ataupun era Global.
2. Saran
a)  Dianjurkan kepada semua pihak yang terkait  dimulai dari Departemen atau dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM ataupun instansi pemerintah atau swasta yang terkait, maupun masyakat yang peduli seperti masyarakat kampus untuk melakukan binaan manajemen modal kerja dan teknik mengakses modal  serta peningkatan wawasan SDM usaha kecil mengenai keterampilan bisnis moderen, sehingga dapat mengkuti perkembangan pasar dan perubahan salera konsumen secara tepat dan cepat
b)  Hasil penelitian ini harus disosialisasikan sehingga setiap usaha kecil mengetahui strategi apa yang harus mereka terapkan, agar tetap bertahan dan berkembang di masa yang akan datang .


tugas jurnal metode riset 1 (baru)


Judul                                       : PENGARUH  GAJI, GAJI TAMBAHAN DAN UPAH TAMBAHAN   TERHADAP MOTIVASI PEKERJA  (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero)  Bandar Lampung)


Pengarang                                 : Rosnelly Roesdi

Latar belakang             :
Pemberian kompensasi kepada pekerja adalah merupakan hak pekerja sekaligus merupakan  kewajiban perusahaan. Keragaman pemenuhan jenis kompensasi  merupakan suatu bentuk  komitmen perusahaan dalam  memenuhi hak-hak pekerja. kompensasi kepada pekerja dibagi kedalam empat jenis kompensasi  yaitu: Gaji pokok, Gaji tambahan dan Upah tambahan, pembayaran intensif, dan Tunjangan dan pelayanan. Keempat jenis kompensasi  tersebut merupakan determinan dari motivasi kerja pekerja.
PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII (Persero)   yang merupakan gabungan antara lain dari: PTP  X (Persero), PTPN XXXI (Persero) ditambah dengan eks Proyek Pengembangan PTP XI (Persero) di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan dan eks Proyek Pengembangan PTP XXIII (Persero) di Propinsi Bengkulu. Peranan PTPN VII (Persero)  terhadap daerah dibagi dalam dua bentuk yaitu: Langsung yaitu mendukung Pendapatan Asli daerah (PAD) dan Tidak langsung berupa melakukan peningkatan sentra-sentra ekonomi (pemberdayaan ekonomi masyarakat) antara lain: pemberdayaan melalui pola kemitraan, pajak dan restibusi daerah dan pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM).  Kompensasi yang diteliti pada tulisan ini adalah:  Gaji pokok, Gaji tambahan dan upah dan  Motivasi .

Masalah                                   : seberapa besar pengaruh gaji pokok, gaji tambahan dan upah dengan motivasi karyawan?

Tujuan Penelitian                      : untuk mengetahui pelaksanaan kompensasi, motivasi pekerja, besarnya pengaruh kompensasi secara simultan terhadap motivasi kerja pekerja dan  pengaruh kompensasi dalam bentuk gaji pokok (base wages), gaji tambahan dan upah tambahan (Wage and salary add).
Metodologi                               :
ü  
Data dan sampel           :
Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII (Persero) Bandar Lampung. Populasi pekerja pada lokasi ini sebanyak 1.207 orang yang tersebar kedalam 11 wilayah  kerja.
Untuk pengambilan sampel dilakukan proses sampling dengan cara penentuan sample minimal dengan menggunakan  pola iterasi, dan setelah itu ditetapkan besarnya sample penelitian. Perhitungan sample minimal  merujuk kepada pendapat Harun Al-Rasjid (1997:12). Berdasarkan  hasil perhitungan tersebut maka sample yang didapatkan adalah 140 orang.


ü  Alat analisis                 :
Teknik analisis yang akan digunakan  untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah alisis regresi berganda (multiple regression). Struktur model analisis digambarkan oleh diagram regresi berganda sebagai berikut :


 

                                                                                           
GAMBAR . Diagram Analisis Regresi Berganda


Berdasarkan model diagram analisis di atas, hubungan struktural variable penelitian, dirumuskan dengan persamaan analisis regresi berganda. Hubungan fungsional tersebut secara linear dijabarkan sebagai berikut : 
Y = βxxx+e


ü  Variabel penelitian
Y  = Motivasi kerja (work motivation)
X1 = Gaji pokok (base wages)
X2 = Upah tambahan dan gaji tambahan (wage and salary add-ons)
X3 = Pembayaran insentif (incentive payments)
X4 = Tunjangan dan pelayanan (benefits and services)
β0  = Koefisien Intercept
β1  = Koefisien Regresi Variabel X1
β2  = Koefisien Regresi Variabel X2
β3 = Koefisien Regresi Variabel X3
β4 = Koefisien Regresi Variabel X4

ü  Tahapan penelitian                   :
o    Pengambilan data dari 140 sampel, pembahasan gaji pokok dan gaji tambahan dan upah, pengumpulan quisioner dari 11 indikator dengan variable motivasi kerja karyawan,
o    mencari Pengaruh Kompensasi secara Simultan terhadap Motivasi Kerja  dengan menggunakan software SPSS versi 11.5, melakukan pengujian regresi secara simultan, Untuk mengetahui secara lebih spesifik mengenai pengaruh variable independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen selanjutnya dilakukan pengujian secara individual.
o    Mencari Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Pokok terhadap Motivasi Kerja,
o    Mencari Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Tambahan dan Upah Tambahan terhadap Motivasi Kerja

Analisis dan hasil
o    Gaji pokok (X1)

no

pernyataan
Tanggapan responden
ss
s
cs
ts
sts
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1
Manajemen senantiasa menerapkan prosedur penerimaan pendapatan pekerja dalam bentuk gaji pokok menurut golongan/ruang


24


17,1


84


60


13



9,3


14


10


5


3,6
2
Manajemen menerapkan kebijakan subsidi pajak penghasilan pekerja sebagaimana ketentuan pph. pasal 21

24

17,1

84

60

18

12,9

8

5,7

6

4,3
Keterangan: SS=sangat setuju, S=setuju, CS=cukup setuju, TS=tidak setuju dan STS=sangat tidak setuju.

Hasil    :
Pada item pernyataan yang pertama, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju
dan setuju (86,4%).
Pada item pernyataan yang kedua, sebanyak 90% responden menyatakan sangat setuju dan setuju.

o    Gaji Tambahan  dan Upah Tambahan (X2)
no
pernyataan
Tanggapan responden
ss
s
cs
ts
sts
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1



Anda mendapatkan gaji tambahan dan upah tambahan dalam bentuk uang lembur

32

22,9

75

53,6

14

10

17

12,1

2

1,4
2



Anda mendapatkan gaji tambahan dan upah tambahan apabila dipanggil kerja pada saat haritidak bekerja

34

25,7

64

45,7

18

12,9

19

13,6

3

2,1
secara umum responden menganggap bahwa hal itu sangat diperlukan untuk membantu pekerja dalam memenuhi kebutuhan dan dinilai sebagai bentuk penghargaan manajemen atas peran serta pekerja  yang bekerja dihari libur. Hal ini membuktikan bahwa praktek manajemen kompensasi dalam bentuk gaji tambahan dan upah tambahan sejalan dengan konsep manajemen kompensasi yang dikemukakan oleh Milcovich & Newman (2002:9)

o    Motivasi Kerja pada PTPN VII Bandar Lampung (Y)
Berdasarkan jawaban  responden terhadap kesebelas item tentang motivasi kerja diperoleh gambaran bahwa meskipun pekerja memiliki keragaman motivasi satu sama lain baik dalam kontek motivasi berprestasi, afiliasi maupun kekuasaan, secara umum responden memiliki pandangan yang sama bahwa motivasi bekerja dipengaruhi oleh variabel kompensasi. Mereka mencari situasi di mana mereka dapat mencapai tanggung jawab pribadi untuk menemukan pemecahan terhadap masalah–masalah, di mana mereka dapat menerima umpan balik yang cepat atas kinerja mereka sehingga mereka dapat mengetahui dengan mudah apakah mereka menjadi lebih baik atau tidak, dan mereka dapat menentukan tujuan – tujuan yang cukup menantang.

o    Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Pokok terhadap Motivasi Kerja
jika gaji pokok meningkat, maka Motivasi Kerja Pekerja di PTPN VII (Persero) Bandar Lampung akan meningkat.

o    Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Tambahan dan Upah Tambahan terhadap Motivasi Kerja 
jika gaji tambahan dan upah tambahan meningkat, maka motivasi kerja pekerja akan meningkat. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa motivasi seseorang dalam bekerja sangat ditentukan oleh faktor pengharapan pekerja terhadap balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atas pengorbanan mereka dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab kepada perusahaan

Rekomendasi & Implikasi
Secara umum, pekerja memiliki motivasi kerja tinggi, hal ini terlihat dari besarnya nilai bobot yang memilih kategori sangat setuju terhadap sebelas item pernyataan tentang motivasi. Hal ini memberikan indikasi bahwa pekerja secara umum memiliki motivasi kerja yang tinggi. Maka dari itu pemberian gaji pokok dan gaji tambahan dan upah merupakan factor penting yang sangat berpengaruh untuk peningkatan motivasi positif bagi karyawan.