Selasa, 16 Oktober 2012

prinsip bisnis beretika


Bisnis harus memiliki prinsip beretika? Ya!

Bisnis modern merupakan realitas yang sangat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dapat dilihat dari 3 sudut pandang yakni sudut pandang ekonomi, sudut pandang hukum dan sudut pandang etika. Bisnis juga terikat dengan hukum, banyak permasalah dalam hubungan bisnis, baik dalam taraf nasional maupun internasional. Walaupun terdapat hubungan yang erat antara norma hukum dan norma etika, namun kaduanya adalah hal yang tidak sama. Ketinggalan hukum mungkin saja terjadi, namun etika tidak pernah terbatas oleh masalah  - masalah baru.

Sebagai contoh padah tahun 1985 terjadi kasus yang menggemparkan dengan berita dari media massa internasional mengenai pembajakan kaset rekaman yang memuat lagu – lagu artis dan dibuat untuk tujuan amal. Saat itu, hukum di Indonesia masih memungkinkan hal tersebut, tetapi dari segi etika tentu saja tidak dibenarkan karena melanggar hak milik orang lain dan dengan mengatas nama kan amal.

Secara tidak sadar, kita sebenarnya banyak menyaksikan pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan perbisnisan di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut biasanya dipacu oleh persaingan yang tidak sehat agar dapat menguasai pasar, memperluas pangsa pasar dan mendapatkan keuntungan.

Kegiatan perdagangan maupun bisnis dalam lingkup besar sebenarnya tidak pernah luput dari permasalahan etika bisnis. Sesuai fungsi nya baik secara mikro maupun makro, sebuah bisnis yang baik haruslah memiliki etika dan tanggung jawab sosial. Jika ini dijalankan, maka tidak hanya lingkungan mikro dan makronya saja yang mendapat keuntungan, namun perusahaan itu sendiri akan mendapatkan keuntungan secara langsung.

Yang terpenting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan yang pantas didunia bisnis. Tugas pelaku bisnis adalah berorientasi pada norma – norma moral. Etika bisnis memiliki prinsip – prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaa untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar mempunyai standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral.

Muchlish (1998:31-33) mengemukakan prinsip – prinsip etika bisnis sebagai berikut :

1)    Prinsip otonomi

Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.

2)    Prinsip kejujuran

Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.

3)    Prinsip tidak berniat jahat

Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.

Sumber : tanti puspita  - blogspot – 2012 – perusahaan melanggar aspek hukum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan terlalu serius yah .. ^^