Judul : Kajian Modal Kerja Usaha Kecil Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Usaha Menghadapi Era Pasar Bebas di Bandar Lampung
Pengarang : Iban Sofyan
Latar belakang masalah :
Usaha kecil di Indonesia di era reformasi ini mempunyai peranan yang sangat berarti dalam menunjang perekonomian. Banyak usaha besar pada saat ini mengalami keterpurukan sebagai akibat resesi ekonomi berkepanjangan, justru usaha kecil semakin bergairah untuk berkembang. Usaha kecil seyogyanyalah mendapat perhatian kita semua, tetapi pada kenyataan sekarang banyak hambatan dan pembinaan yang kurang serius baik dari pemerintah maupun pihak-pihak lain yang terkait termasuk perguruan tinggi. Janji-janji untuk memberi kemudahan baik dalam perizinan, permodalan maupun pembinaan manajemen baru sebatas pernyataan atau retorika politik, sehingga semua kebijakan selalu tidak menyentu pengembangan usaha kecil.
Dapat dikatakan secara structural usaha kecil umumnya di Indonesia menghadapi kendala-kendala bersifat internal, yaitu kualitas sumber daya manusia yang masih rendah, kelemahan dalam struktur permodalan dan kelemahan dalam mengakses permodalan, termasuk dalam manajemen modal kerja( Suryadi Soedirdja,1998). Situasi ini akan menjadi situasi sulit bagi usaha-usaha kita khususnya usaha kecil jika dikaitkan dengan kelemahan usaha kecil kita yang telah diungkapkan sebelumnya, terutama yang berhubungan dengan modal, khususnya modal kerja .
Kedala yang dihadapi dalam pengembangkan usaha kecil di Lampung, khususnya usaha kecil di Bandar Lampung, hampir sama dengan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil secara nasional, yaitu kesenjangan antara usaha menengah dan usaha besar semakin melebar. Usaha kecil di Bandar Lampung umumnya lemah dalam permodalan, sulitnya mendapatkan modal, termasuk modal kerja, kelemahan dalam manajemen, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia.
Masalah :
(1) Apakah pengelolaan modal kerja usaha kecil yang telah dioperasikan oleh usaha kecil di Bandar Lampung telah dilakukan secara efektif atau secara optimal?
(2) Teknik manajemen apa yang tepat yang harus diterapkan oleh pengusaha kecil di Bandar Lampung dalam menghadapi ketatnya persaingan di era pasar bebas.?
(3) Strategi apa sebaiknya digunakan oleh usaha kecil di Bandar Lampung dalam menghadapi ancaman persaingan degan produk-produk luar sekarang dan di era pasar bebas?
Tujuan penelitian :
(1) Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi usaha kecil di Bandar Lampung terutama yang berhubungan dengan manajemen modal kerjanya.
(2) Memberikan solusi manajemen dalam mengatasi masalah manajemen modal kerja setelah menganalisis modal kerja, memperhitungan kebutuhan modal kerja, dan teknik mengakses modal khususnya modal kerja.
(3) Merumuskan strategi bersaing yang sesuai dengan kekuatan ,kelemahan, peluang dan ancaman yang bakal dihadapi di masa yang akan datang.
(4) Merumuskan teknik Pembinaan yang tepat dan fleksibel untuk usaha kecil di Bandar Lampung
Metodologi :
ü Data dan sampel :
Metode penarik sampel adalah menggunakan metode Purposive random Sampling. Responden terdiri dari 15 jenis usaha kecil.
ü Hipotesis :
(1) Pengololaan modal kerja usaha kecil di Bandar Lampung belum optimal.
(2) Strategi inovasi adalah pilihan yang tepat untuk usaha kecil untuk tetap
bertahan hidup dan bersaing di era pasar bebas.
ü Alat analisis :
untuk membuktikan hipotesis yang diangkat adalah menggunakan :
(1) Untuk membuktikan bahwa modal kerja usaha kecil belum optimal digunakan pendekatan manajemen keuangan konsep dari Weston and Copland (1998)
(2) Untuk membuktikan hipotesis kedua digunakan pendekatan manajemen
(1) Untuk membuktikan bahwa modal kerja usaha kecil belum optimal digunakan pendekatan manajemen keuangan konsep dari Weston and Copland (1998)
(2) Untuk membuktikan hipotesis kedua digunakan pendekatan manajemen
strategi. Rumus hipotesisnya:
ü Model penelitian :
1. Membagikan volume penjualan yang dicapai dengan jumlah hari perputaran seruhan modal kerja yang digunakan dalam usaha kecil. Modal kerja optmal bila Working Capitan (WC) ≤ 0.
2. Pendekatan manajemen strategi
ü Variable penelitian :
1. Ho = Nilai modal yang terpakai.
H1 ≠ Nilai modal kerja yang optimal .
2. Ho = usaha kecil tidak inovatif.
H1 ≠ Usaha kecil inovatif.
ü Tahapan penelitian :
1. Kajian Berdasarkan Manajemen Modal Kerja
Hasil ini menunjukkan bahwa hampir rata-rata perusahaan kecil atau 87% usaha kecil di Bandar Lampung umum belum optimal dalam penggunaan modal kerjanya,ini dibuktikan oleh adanya kelebihan ( bertanda +) dalam penggunaan modal kerja, dan hanya 13% (bertanda - ) yang efektif dalam penggunaan modal kerjanya. Ketentuan penggunaan modal kerja yang optimal menurut Weston dan Copland (1998), adalah tercapai jika WC ≤ 0 .
2. Kajian Berdasarkan Manajemen Strategi
Hasil perhitungan dimulai dari Hasil Perhitungan Berdasarkan Manajemen Modal Kerja Usaha Kecil, Perbandingan Modal Kerja Yang Dioperasikan Dengan Kebutuhan Modal Kerja Seharusnya Berdasarkan Volume Penjualan, dan Tingkat Pencapaian Margin Usaha Kesil Di Bandar Lampun, dapat dijadikan dasar dalam kajian lingkungan usaha kecil. Guna menyusun strategi pengembangan usaha kecil sekarang dan yang akan datang digunakan pendekatan David,Fred (1998) yang dikenal dengan TWOS Marix Analysis. Berdasarkan kajian ini kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman dari manajemen usaha kecil itu dituangkan dalam matrik TOWS sebagai berikut:
Matrik TOWS Usaha Kecil Di Bandar Lampung
Rekomendasi dan implikasi :
Hasil perhitungan dan kajian menunjukkan bahwa secara umum hipotesis yang diungkapkan pada penelitian ini dapat dibuktikan, dengan alasan sebagai berikut :
(a) Hasil perhitungan kebutuhan modal kerja berdasarkan besaran pencapaian volume penjualan umumnya menunjukkan hampir ( 87% ) usaha kecil itu menggunakan modal kerjanya secara berkelebihan ( WC>0). Menurut ketentuan manajemen kerja yang diungkapkan oleh Weston dan Copland yang menyatakan bahwa modal kerja yang optimum adalah jika working of capital (WC) ≤0,
(b) Efek dari buruknya manajemen modal kerja ini juga berpengaruh pada kemampuan bersaing dari usaha kecil sehingga jika ini diteruskan tanpa dicari solusi tidak tertutup kemungkinannya akan berpengaruh pada keberadaan dan daya saing usaha kecil itu di masa yang akan datang terutama pada era AFTA ataupun era Global.
2. Saran
a) Dianjurkan kepada semua pihak yang terkait dimulai dari Departemen atau dinas Perindustrian, Koperasi, dan UKM ataupun instansi pemerintah atau swasta yang terkait, maupun masyakat yang peduli seperti masyarakat kampus untuk melakukan binaan manajemen modal kerja dan teknik mengakses modal serta peningkatan wawasan SDM usaha kecil mengenai keterampilan bisnis moderen, sehingga dapat mengkuti perkembangan pasar dan perubahan salera konsumen secara tepat dan cepat
b) Hasil penelitian ini harus disosialisasikan sehingga setiap usaha kecil mengetahui strategi apa yang harus mereka terapkan, agar tetap bertahan dan berkembang di masa yang akan datang .