Berbicara
mengenai bisnis tidak jauh lepas dari etika bisnis. Etika bisnis sangat
diperlukan suatu perusahaan untuk menjalani bisnisnya. Tidak hanya perusahaan
besar, namun perusahaan kecil harusnya menjaga etika dalam kegiatan berbisnisnya.
Persaingan yang semakin banyak, jiwa muda yang dididik dan diarahkan untuk
menjadi wirausaha membuat persaingan semakin banyak dan ketat. Senggol kiri
kanan sudah bukan hal yang jarang kita temukan.
Saya
akan mengambil contoh mengenai penjualan online. Penjualan online melalui Facebook,
Twitter ataupun BBG (Blackberry Group) yang menjadikan friends, follower dan
contact nya menjadi calon konsumen sangat rentan akan ketidaksadaran sipemilik
akun mengenai etika bisnis. Pesaing lain dengan mudah mengadd, memfollow
ataupun menginvite calon konsumen tersebut dari akun pesaingnya. Perebutan calon
konsumen terkadang dilakukan terang – terangan tanpa memikirkan nasib pesaing
yang telah direbut konsumennya.
Calon
konsumen yang tadinya ingin membeli di shop online A beralih ke shop online B karena
Shop Online B menginvite calon konsumen tersebut ke dalam daftar kontaknya yang
membuat Shop Online A mengalami kerugian. Usaha yang melakukan ini biasanya
adalah usaha yang baru, yang membutuhkan calon konsumen sebanyak – banyaknya agar
tahu nama dan produk yang dijualnya. Tindakan ini memang tidak menyalahi aturan
karena situs jejaring sosial itu adalah bukan hal yang private. Tapi jika
dilihat dari segi etika bisnis, tindakan seperti ini tentu saja salah dan tidak
beretika karena tidak menghargai pesaing. Bersainglah secara sehat.
Karina oktaviani