-
Data Buku
Judul Buku : NATSUKA
Pengarang : Destika
Editor : A. Ariobimo Nusantara
Assisten Editor : Mira Rainayati
Penata Isi : Suwarto
-
Penerbit : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia
-
Cetakan : Ketiga, Maret 2005
-
Jumlah
Halaman : 167
Natsuka adalah novel remaja karangan mahasiswi bernama Destika. Penyelesaian Novel ini dibantu beberapa kerabat dekatnya yang diucapkan satu persatu pada kata pengantar novel tersebut.
Natsuka adalah seorang gadis Indonesia
yang berumur 15 tahun. Diumurnya yang ke 15 tahun tersebut Natsuka mengalami
keadaan yang paling buruk yang pernah dialaminya. Natsuka menjadi anak Yatim
Piatu secara bersamaan yang membuat dirinya terpuruk. Mamah, Papah dan adiknya
meninggal dalam suatu kecelakaan. Natsuka benar-benar merasa sendiri. Natsuka
adalah gadis yang dilahirkan dari rahim Mamah yang berasal dari jepang, dan Papah
yang berasal dari suku Minang. Beberapa hari setelah kematian keluarganya,
datanglah seorang laki – laki berkebangsaan Jepang yang hendak membawanya ke
Jepang. Laki – laki tersebut adalah adik dari Mamah. Di Indonesia Natsuka tidak
ada yang mengurus, keluarga Papah tidak mau menerimanya. Maka dengan terpaksa
Natsuka ikut dengan Pamannya tersebut.
Dijepang, Natsuka tinggal dengan Paman,
Bibi, Kei, Aioki, dan Kiriko. Diawal – awal keberadaannya di Jepang, Natsuka
sangat bermasalah dengan bahasa jepang dan huruf kanji. Sehingga dy tidak bisa
bersekolah sampai tahun ajaran baru, Paman pun memanggilkan guru private untuk
membatu Natsuka melancarkan Bahasa Jepang dan huruf Kanji.
Tahun ajaran baru pun dimulai, Natsuka
mulai bersekolah di SMP Ahibara sebagai siswi kelas 3. Dan pada masuk sekolah
inilah Natsuka banyak mengalami masalah dan konflik. Dimulai dari Natsuka yang
selalu ikut campur urusan orang lain terutama Makino, digencet oleh Makino,
teman Natsuka yang bernama Kikuchi yang bunuh diri, berpacaran dengan ketua
geng motor dari Shinjuku.
Hal yang membuat novel ini menarik
adalah perpaduan dua budaya yang berbeda, Indonesia dan Jepang. Bahkan ada
beberapa scene dari novel ini yang memperlihatkan Natsuka mempertahankan budaya
nya sebagai seorang anak Indonesia. Pengarang juga memaparkan bagaimana
pergaullan remaja di Jepang yang menambah pengetahuan pembaca. Watak – watak tokoh
dalam novel Natsuka ini juga tergambar dengan jelas. Natsuka yang suka ikut
campur urusan orang lain, Kei yang baik hati, Makino yang jahat. Namun agak
disayangkan, akhir cerita seakan menggantung.
Saran untuk novel Natsuka ini adalah
agar pengarang membuat akhir cerita dengan memberikan ending secara lengkap dan
tidak menggantung agar pembaca lebih mengerti akhir ceritanya.