Bisnis
harus memiliki prinsip beretika? Ya!
Bisnis
modern merupakan realitas yang sangat kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi
dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dapat
dilihat dari 3 sudut pandang yakni sudut pandang ekonomi, sudut pandang hukum
dan sudut pandang etika. Bisnis juga terikat dengan hukum, banyak permasalah dalam
hubungan bisnis, baik dalam taraf nasional maupun internasional. Walaupun terdapat
hubungan yang erat antara norma hukum dan norma etika, namun kaduanya adalah
hal yang tidak sama. Ketinggalan hukum mungkin saja terjadi, namun etika tidak
pernah terbatas oleh masalah - masalah
baru.
Sebagai
contoh padah tahun 1985 terjadi kasus yang menggemparkan dengan berita dari
media massa internasional mengenai pembajakan kaset rekaman yang memuat lagu –
lagu artis dan dibuat untuk tujuan amal. Saat itu, hukum di Indonesia masih
memungkinkan hal tersebut, tetapi dari segi etika tentu saja tidak dibenarkan
karena melanggar hak milik orang lain dan dengan mengatas nama kan amal.
Secara
tidak sadar, kita sebenarnya banyak menyaksikan pelanggaran etika bisnis dalam
kegiatan perbisnisan di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan
pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh para pebisnis yang tidak
bertanggung jawab. Hal tersebut biasanya dipacu oleh persaingan yang tidak
sehat agar dapat menguasai pasar, memperluas pangsa pasar dan mendapatkan
keuntungan.
Kegiatan
perdagangan maupun bisnis dalam lingkup besar sebenarnya tidak pernah luput
dari permasalahan etika bisnis. Sesuai fungsi nya baik secara mikro maupun
makro, sebuah bisnis yang baik haruslah memiliki etika dan tanggung jawab
sosial. Jika ini dijalankan, maka tidak hanya lingkungan mikro dan makronya
saja yang mendapat keuntungan, namun perusahaan itu sendiri akan mendapatkan
keuntungan secara langsung.
Yang
terpenting bagi pelaku bisnis adalah bagaimana menempatkan etika pada kedudukan
yang pantas didunia bisnis. Tugas pelaku bisnis adalah berorientasi pada norma –
norma moral. Etika bisnis memiliki prinsip – prinsip yang harus ditempuh oleh
perusahaa untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar mempunyai
standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral.
Muchlish
(1998:31-33) mengemukakan prinsip – prinsip etika bisnis sebagai berikut :
1) Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan
secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan
pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil
perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan yang
berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2) Prinsip kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling
mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan. Kejujuran harus diarahkan
pada semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Jika prinsip
kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan, maka akan dapat
meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
3) Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip
kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat
perusahaan itu.
Sumber : tanti puspita - blogspot – 2012 – perusahaan melanggar
aspek hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan terlalu serius yah .. ^^