Perusahaan di seluruh dunia haruslah memiliki etika dalam
melakukan bisnis. Persaingan sehat seharusnya sangatlah dijaga. Adanya inovasi,
tidak pernah cacat hukum dan aturan, bertanggung jawab secara ekslusif, tata
kelola perusahaan yang baik, sistem internal perusahaan yang baik serta adanya
pemimpin dan karyawan yang loyal pada masyarakatlah yang menjadi cerminan
secara umum perusahaan yang beretika baik dalam kegiatan bisnis.
Perusahaan yang bertanggung jawab kepada masyarakat atas
produk yang dijualnya dengan tidak melakukan diskriminasi dan tidak melakukan
perusakan lingkungan bisa dijadikan contoh untuk perusahaan yang beretika.
Melakukan persaingan secara adil dan aman juga menjadi penentu apakah
perusahaan tersebut benar beretika.
Banyak perusahaan yang hanya mencari keuntungan dan dengan
sengaja melakukan kecurangan atau bermain tidak adil di dunia bisnis. Banyak
nya persaingan membuat para pemain bisnis tidak lagi mementingkan etika antar
pebisnis dan bahkan menjadikan hal yang tidak etis tersebut menjadi hal yang
sah untuk menarik pelanggan baru. Padahal, selain menarik pelanggan baru,
setiap perusahaan harus terus beretiket baik agar terciptanya loyalitas
pelanggan.
Berikut adalah beberapa contoh kasus praktek bisnis yang
tidak beretika :
-
Menyalin logo untuk
menyesatkan pelanggan
Hal ini
biasa dilakukan perusahaan baru yang dengan sengaja mendompleng perusahaan yang
sudah lebih dahulu berkecimpung didunia bisnis. Penjiplakan dengan mengedit
sebagian ataupun mempelesetkan logo perusahaan besar yang mendunia merupakan
hal yang tidak etis dilakukan sebagai bentuk pemasaran. Sebagai contoh salah
satu rumah makan di Jakarta yang menggunakan logo dari hasil penjiplakan
(mempelesetkan) logo cafe yang memiliki produk minuman yang memang namanya
sudah besar.
-
Persaingan iklan (menyindir)
Menyindir
atau menyinggung produk yang lebih dulu beredar dimasyarakat biasa dilakukan oleh
perusahaan yang baru. Melakukan persaingan yang tidak sehat dan dengan sengaja
di siarkan di stasiun – stasiun TV nasional Indonesia tentu saja bukanlah hal
yang beretika dalam kasus bisnis. Sebagai contohnya minyak angin beraroma
terapi yang baru meluncurkan produk dan iklannya, yang dengan sengaja menyindir
produsen lama agar menarik minat konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan terlalu serius yah .. ^^