Judul : PENGARUH GAJI, GAJI TAMBAHAN DAN UPAH TAMBAHAN TERHADAP MOTIVASI PEKERJA (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Bandar Lampung)
Pengarang : Rosnelly Roesdi
Latar belakang :
Pemberian kompensasi kepada pekerja adalah merupakan hak pekerja sekaligus merupakan kewajiban perusahaan. Keragaman pemenuhan jenis kompensasi merupakan suatu bentuk komitmen perusahaan dalam memenuhi hak-hak pekerja. kompensasi kepada pekerja dibagi kedalam empat jenis kompensasi yaitu: Gaji pokok, Gaji tambahan dan Upah tambahan, pembayaran intensif, dan Tunjangan dan pelayanan. Keempat jenis kompensasi tersebut merupakan determinan dari motivasi kerja pekerja.
PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII (Persero) yang merupakan gabungan antara lain dari: PTP X (Persero), PTPN XXXI (Persero) ditambah dengan eks Proyek Pengembangan PTP XI (Persero) di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan dan eks Proyek Pengembangan PTP XXIII (Persero) di Propinsi Bengkulu. Peranan PTPN VII (Persero) terhadap daerah dibagi dalam dua bentuk yaitu: Langsung yaitu mendukung Pendapatan Asli daerah (PAD) dan Tidak langsung berupa melakukan peningkatan sentra-sentra ekonomi (pemberdayaan ekonomi masyarakat) antara lain: pemberdayaan melalui pola kemitraan, pajak dan restibusi daerah dan pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Kompensasi yang diteliti pada tulisan ini adalah: Gaji pokok, Gaji tambahan dan upah dan Motivasi .
Masalah : seberapa besar pengaruh gaji pokok, gaji tambahan dan upah dengan motivasi karyawan?
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pelaksanaan kompensasi, motivasi pekerja, besarnya pengaruh kompensasi secara simultan terhadap motivasi kerja pekerja dan pengaruh kompensasi dalam bentuk gaji pokok (base wages), gaji tambahan dan upah tambahan (Wage and salary add).
Metodologi :
ü
Data dan sampel :
Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII (Persero) Bandar Lampung. Populasi pekerja pada lokasi ini sebanyak 1.207 orang yang tersebar kedalam 11 wilayah kerja.
Untuk pengambilan sampel dilakukan proses sampling dengan cara penentuan sample minimal dengan menggunakan pola iterasi, dan setelah itu ditetapkan besarnya sample penelitian. Perhitungan sample minimal merujuk kepada pendapat Harun Al-Rasjid (1997:12). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka sample yang didapatkan adalah 140 orang.
ü Alat analisis :
Teknik analisis yang akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah alisis regresi berganda (multiple regression). Struktur model analisis digambarkan oleh diagram regresi berganda sebagai berikut :
GAMBAR . Diagram Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan model diagram analisis di atas, hubungan struktural variable penelitian, dirumuskan dengan persamaan analisis regresi berganda. Hubungan fungsional tersebut secara linear dijabarkan sebagai berikut :
Y = β₀+β₁x₁+β₂x₂+β₃x₃+e
ü Variabel penelitian
Y = Motivasi kerja (work motivation)
X1 = Gaji pokok (base wages)
X2 = Upah tambahan dan gaji tambahan (wage and salary add-ons)
X3 = Pembayaran insentif (incentive payments)
X4 = Tunjangan dan pelayanan (benefits and services)
β0 = Koefisien Intercept
β1 = Koefisien Regresi Variabel X1
β2 = Koefisien Regresi Variabel X2
β3 = Koefisien Regresi Variabel X3
β4 = Koefisien Regresi Variabel X4
ü Tahapan penelitian :
o Pengambilan data dari 140 sampel, pembahasan gaji pokok dan gaji tambahan dan upah, pengumpulan quisioner dari 11 indikator dengan variable motivasi kerja karyawan,
o mencari Pengaruh Kompensasi secara Simultan terhadap Motivasi Kerja dengan menggunakan software SPSS versi 11.5, melakukan pengujian regresi secara simultan, Untuk mengetahui secara lebih spesifik mengenai pengaruh variable independen (X1 dan X2) terhadap variabel dependen selanjutnya dilakukan pengujian secara individual.
o Mencari Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Pokok terhadap Motivasi Kerja,
o Mencari Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Tambahan dan Upah Tambahan terhadap Motivasi Kerja
Analisis dan hasil
o Gaji pokok (X1)
no | pernyataan | Tanggapan responden | |||||||||
ss | s | cs | ts | sts | |||||||
f | % | f | % | f | % | f | % | f | % | ||
1 | Manajemen senantiasa menerapkan prosedur penerimaan pendapatan pekerja dalam bentuk gaji pokok menurut golongan/ruang | 24 | 17,1 | 84 | 60 | 13 | 9,3 | 14 | 10 | 5 | 3,6 |
2 | Manajemen menerapkan kebijakan subsidi pajak penghasilan pekerja sebagaimana ketentuan pph. pasal 21 | 24 | 17,1 | 84 | 60 | 18 | 12,9 | 8 | 5,7 | 6 | 4,3 |
Keterangan: SS=sangat setuju, S=setuju, CS=cukup setuju, TS=tidak setuju dan STS=sangat tidak setuju.
Hasil :
Pada item pernyataan yang pertama, sebagian besar responden menyatakan sangat setuju
dan setuju (86,4%).
Pada item pernyataan yang kedua, sebanyak 90% responden menyatakan sangat setuju dan setuju.
o Gaji Tambahan dan Upah Tambahan (X2)
no | pernyataan | Tanggapan responden | |||||||||
ss | s | cs | ts | sts | |||||||
f | % | f | % | f | % | f | % | f | % | ||
1 | Anda mendapatkan gaji tambahan dan upah tambahan dalam bentuk uang lembur | 32 | 22,9 | 75 | 53,6 | 14 | 10 | 17 | 12,1 | 2 | 1,4 |
2 | Anda mendapatkan gaji tambahan dan upah tambahan apabila dipanggil kerja pada saat haritidak bekerja | 34 | 25,7 | 64 | 45,7 | 18 | 12,9 | 19 | 13,6 | 3 | 2,1 |
secara umum responden menganggap bahwa hal itu sangat diperlukan untuk membantu pekerja dalam memenuhi kebutuhan dan dinilai sebagai bentuk penghargaan manajemen atas peran serta pekerja yang bekerja dihari libur. Hal ini membuktikan bahwa praktek manajemen kompensasi dalam bentuk gaji tambahan dan upah tambahan sejalan dengan konsep manajemen kompensasi yang dikemukakan oleh Milcovich & Newman (2002:9)
o Motivasi Kerja pada PTPN VII Bandar Lampung (Y)
Berdasarkan jawaban responden terhadap kesebelas item tentang motivasi kerja diperoleh gambaran bahwa meskipun pekerja memiliki keragaman motivasi satu sama lain baik dalam kontek motivasi berprestasi, afiliasi maupun kekuasaan, secara umum responden memiliki pandangan yang sama bahwa motivasi bekerja dipengaruhi oleh variabel kompensasi. Mereka mencari situasi di mana mereka dapat mencapai tanggung jawab pribadi untuk menemukan pemecahan terhadap masalah–masalah, di mana mereka dapat menerima umpan balik yang cepat atas kinerja mereka sehingga mereka dapat mengetahui dengan mudah apakah mereka menjadi lebih baik atau tidak, dan mereka dapat menentukan tujuan – tujuan yang cukup menantang.
o Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Pokok terhadap Motivasi Kerja
jika gaji pokok meningkat, maka Motivasi Kerja Pekerja di PTPN VII (Persero) Bandar Lampung akan meningkat.
o Pengaruh Kompensasi dalam Bentuk Gaji Tambahan dan Upah Tambahan terhadap Motivasi Kerja
jika gaji tambahan dan upah tambahan meningkat, maka motivasi kerja pekerja akan meningkat. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa motivasi seseorang dalam bekerja sangat ditentukan oleh faktor pengharapan pekerja terhadap balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atas pengorbanan mereka dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab kepada perusahaan
Rekomendasi & Implikasi
Secara umum, pekerja memiliki motivasi kerja tinggi, hal ini terlihat dari besarnya nilai bobot yang memilih kategori sangat setuju terhadap sebelas item pernyataan tentang motivasi. Hal ini memberikan indikasi bahwa pekerja secara umum memiliki motivasi kerja yang tinggi. Maka dari itu pemberian gaji pokok dan gaji tambahan dan upah merupakan factor penting yang sangat berpengaruh untuk peningkatan motivasi positif bagi karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan terlalu serius yah .. ^^